19 July 2024

Mi Aceh

Mi aceh adalah masakan mi pedas khas Aceh di Indonesia.[1] Mi kuning tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mi aceh biasanya ditaburi dengan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis. Mi aceh biasanya disajikan dalam tiga bentuk yaitu mi kuah, mi goreng basah, dan mi goreng kering. Di Aceh, karena ekslusivitas makanan di setiap daerah, mi Aceh hanya merujuk pada mi goreng, sedangkan istilah mi Aceh hanya digunakan di luar provinsi Aceh.

Mi aceh menunjukkan sejarah budaya masyarakat Aceh dengan yang mendapat banyak pengaruh budaya asing yang membentuk wilayah Aceh. Kuah berbahan dasar kari adalah pengaruh masakan India, sedangkan mi adalah pengaruh masakan Tionghoa. Preferensi pada daging kambing dan daging sapi menunjukkan nilai Islam yang mengharuskan memakan makanan yang halal. Sedangkan preferensi pada seafood menunjukkan letak geografis Aceh yang dikelilingi perairan seperti Selat Malaka, Laut Andaman dan Samudra Hindia, juga cara hidup mayoritas penduduk Aceh sebagai pedagang, petani dan nelayan. Saat ini, tempat makan mi aceh dapat ditemukan di sebagian besar kota-kota di Indonesia, dan juga negara tetangga seperti Malaysia dan Australia. Sumber Artikel Wikipedia

19 July 2024

Kuah Masam Keu-Neung

Asam Keueueng merupakan salah satu masakan khas Aceh. Masakan ini terasa asam dan pedas dan dalam bahasa Indonesia kata Asam Keueueng berarti sayur Asam Pedas. Masakan ini hanya terdapat di Aceh dan penyajiannyapun juga berbeda. Aceh Besar merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya mempunyai makanan yang bersumber dari ikan laut. Ikan-ikan yang diperoleh tersebut ketika dipilah akan menjadi Asam Keueueng dan rasanya akan sangat berbeda dengan beberapa wilayah lain. Boleh dikatakan disetiap daerah Aceh memiliki bumbu Asam Keueng khas tersendiri. Sumber Artikel Wikipeda

19 July 2024

Kuah Sie Itek

Sie itek juga umumnya hadir dalam dua varian, yaitu: masak merah dan masak putih. Sie itek masak merah memang kuahnya berwarna merah, karena salah satu bumbu utamanya adalah cabe merah. Sedangkan sie itek masak putih lebih mirip masakan opor di Jawa, berwarna pucat, dan tidak pedas. Sebagian orang menyebut sie itek masak putih ini dengan sebutan masak kurma. Padahal, masakan ini sama sekali tidak memakai kurma sebagai bahan maupun bumbu

Sajian kari bebek khas Aceh ini memang merupakan masakan khas daerah yang paling populer. Masakan ini memang lemak nian, mudah disukai siapapun juga. Istimewanya, sekalipun bahan bakunya adalah bebek, tetapi tidak ada aroma anyir yang biasanya menyertai bebek. Soalnya, sangat banyak rempah dan bumbu aromatik yang dipakai, sehingga masakan ini memang langsung menguar aroma harum.

Dalam hal sie itek, aroma yang paling menonjol dihasilkan oleh daun temuri (juga disebut daun kari atau salam koja) dan daun pandan yang dipakai untuk mengikat setiap potong bebek yang dimasak. Rempah harum yang dipakai adalah ketumbar dan jintan (dalam bahasa Aceh disebut jira). Bahkan, ada dua jenis jintan yang dipakai dalam masakan ini, yaitu: jintan (cumin) dan jira ikan (fennel, adas manis). Jira ikan ini memang biasa dipakai untuk memasak ikan guna menghilangkan aroma amis atau anyir. Penggunaannya dalam masakan bebek juga untuk menyirnakan aroma bebek yang khas. Sumber Artikel Budaya Indonesia

Comment