19 July 2024
Pepeda
Papeda adalah makanan berupa bubur sagu yang berasal dari Maluku dan pesisir Papua. Hidangan ini biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau bubara yang dibumbui dengan kunyit. Papeda berwarna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar. Papeda merupakan makanan yang kaya serat, rendah kolesterol, dan cukup bernutrisi.
Di berbagai wilayah pesisir dan dataran rendah di Papua, sagu merupakan bahan dasar dalam berbagai makanan. Sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola menjadi sajian yang paling banyak dikenal di berbagai pelosok Papua, khususnya dalam tradisi kuliner masyarakat adat di Kabupaten Mappi, Asmat, hingga Mimika. Papeda merupakan salah satu sajian khas sagu yang jarang ditemukan. Antropolog sekaligus Ketua Lembaga Riset Papua, Johszua Robert Mansoben, menyatakan bahwa papeda dikenal lebih luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari.
Pada umumnya, papeda dikonsumsi bersama dengan ikan tongkol. Namun, papeda dapat juga dikombinasikan dengan ikan kakap merah, bubara. Selain ikan kuah kuning, papeda juga dapat dinikmati dengan sayur ganemo yang diolah dari daun melinjo muda yang ditumis dengan bunga pepaya muda dan cabai merah. Sumber Artikel Wikipedia
19 July 2024
Ikan Bakar Manokwari
Ikan bakar Manokwari adalah salah satu hidangan khas yang berasal dari daerah Manokwari, Papua Barat, Indonesia. Hidangan ini terkenal karena cara memasak ikan yang digunakan. Caranya adalah dengan dipanggang atau dibakar di atas bara api atau arang. Proses pemanggangan ini memberikan cita rasa khas dan aroma yang lezat pada ikan. Ikan yang biasanya digunakan untuk ikan bakar Manokwari adalah jenis ikan laut. Sumber Artikel Grid Kids
19 July 2024
Sate Ulat Sagu
Sate ulat sagu adalah makanan khas Karo Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Papua, dan Dayak Kalimantan yang berasal dari ulat sagu. Ulat sagu didapatkan dari pohon sagu yang dipotong dan dibiarkan membusuk.
Meskipun terlihat menjijikkan, tapi makanan ini kaya akan protein yang cukup tinggi dan cocok dimakan oleh penderita diabetes. Makanan ini rendah serat, bisa dimakan secara langsung maupun dengan cara digoreng atau dijadikan sate.
Dalam budaya Papua, ulat sagu menjadi unsur penting dalam ritual perayaan oleh Suku Asmat. Sebuah ritual makanan disiapkan oleh Suku Kamoro dalam pemberian nama anak laki-laki mereka. Ritual makanan ini terdiri dari campuran tepung sagu dengan siput atau kerang jenis tertentu, dan ulat sagu yang dibungkus dalam kemasan daun sagu berukuran panjang Sumber Artikel Wikipedia