19 July 2024
Pempek
Pempek, mpek-mpek, atau dalam bahasa Indonesia gaul empek-empek, adalah makanan khas Palembang, Sumatera Selatan. Proses pembuatannya yakni dibuat dari daging ikan yang digiling lembut, dicampur tepung kanji atau tepung sagu, serta dengan penambahan komposisi bahan lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam. Pempek biasanya disajikan dengan kuah yang disebut cuko yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas.
Pada tahun 1880-an, para penjual pempek biasa memikul satu keranjang penuh sambil berjalan kaki berkeliling menjajakan dagangannya. Saat ini pempek didagangkan oleh pedagang kaki lima maupun restoran. Para penjual pempek dapat ditemukan dengan mudah di beberapa daerah pada provinsi Sumatra Selatan hingga Bengkulu.
Cara memakan pempek yang benar adalah dengan mengunakan mangkuk kecil sebagai tempat cukonya lalu pempek dicocolkan. Cuko kemudian diseruput untuk menambah rasanya nikmatnya. Pelengkap yang lain untuk menyantap pempek adalah mentimun segar yang diiris dadu dan mie kuning terkadang ada tambahan cabai bubuk untuk ekstra pedas. Sumber Artikel Wikipedia
19 July 2024
Tekwan
Tekwan (Jawi: تكون) adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari campuran daging ikan dan tapioka, yang dibentuk berupa bulatan kecil-kecil, dan disajikan dalam kuah udang dengan rasa yang khas. Biasanya pelengkap tekwan adalah sohun, irisan bengkoang dan jamur, serta ditaburi irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng. Tekwan berasal dari kata "Berkotek Samo Kawan", yang dalam bahasa Palembang artinya duduk mengobrol bersama teman atau dari bahasa Hokkien tâi-oân (台丸) yang secara homofon mirip Taiwan (Hanzi: 台灣; Pe̍h-ōe-jī: Tâi-oân). Sumber Artikel Wikipeda
19 July 2024
Mie Celor
Mi celor adalah hidangan mi yang berasal dari Kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Kata "celor" dalam bahasa Melayu Palembang bermakna direndam ke dalam air panas (seduh), kemudian mi dicampur kuah santan dan kaldu udang yang kental dan gurih dan disajikan dengan pelengkap seperti telur rebus, tauge, dan kucai. Ukuran mi yang digunakan lebih besar daripada mi pada umumnya, seperti mi aceh atau udon dari Jepang.
Asal usul mi celor tidak diketahui dengan pasti, tapi diketahui bahwa mi berasal dari Tionghoa, bisa jadi mi celor adalah perpaduan dari hidangan Melayu dan Tionghoa. Kata "celor" dalam bahasa Melayu dialek Palembang artinya dicelup-celupkan ke dalam air panas. Hal ini merujuk ke cara penyajian mi yang dicelupkan ke air panas sebelum dihidangkan.
Mi celor menggunakan mi kuning atau mi telur. Ukuran mi besar dan lebar seperti mi yang digunakan untuk mi aceh atau udon. Mi dicelup sebentar ke air panas agar teksturnya lebih lembut lalu disiram kuah kental. Mi dengan kuah kental ini mirip dengan lo mie dari Tiongkok. Kuah ini dibuat dengan kaldu yang berasal dari udang atau ebi, lalu dicampur dengan santan, susu, tepung terigu, dan bumbu lainnya seperti merica, garam, gula, dan penyedap rasa, sehingga warnanya putih kekuningan dan teksturnya kental. Telur rebus, udang, ayam, kucai, dan tauge dapat ditambahkan sebagai pelengkap. Mi disajikan dalam keadaan panas dan dapat ditambahkan sambal, bawang goreng, dan irisan daun bawang. Sumber Artikel Wikipedia